Cianjur - Gempa dengan magnitudo 5,6 SR mengguncang Kabupaten Cianjur dan sekitarnya, pada Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB. Akibatnya ribuan warga berupaya menyelematkan diri dan sejumlah bangunan dan rumah warga dilaporkan rusak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kab. Cianjur melaporkan 162 orang meninggal dunia. Sementara ribuan lainnya dirawat di rumah sakit setempat. Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur dan Kecamatan Cugenang
"Masih ada 25 orang lagi yang masih tertimbun reruntuhan banguan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. 79 orang lainnya luka-luka. Warga menggungsi dilaporkan sebanyak 13.784 orang yang tersebar di beberapa titik," jelas Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (21/11) sebagaimana di lansir pada laman tvonenews.com
Selain korban meninggal dunia, untuk kerusakan infrastruktur sendiri tercatat sebanyak 2.272 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemerintah rusak, 1 unit sarana pendidikan rusak dan 1 unit sarana ibadah rusak. Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur
Tidak hanya Cianjur, sejumlah Kabupaten dan Kota di Jawa Barat juga terdampak gempa ini. Diantaranya ; Kabupaten Bogor, sebanyak 46 rumah di laporkan rusak dan Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.
Hingga malam ini Senin (21/11) pkl.23.56, aliran listrik di Kabupaten Cianjur belum seluruhnya pulih. Dari tiga gardu PLNI di Cianjur, hanya satu gardu yang beroperasi
"Baru hampir 20 persen yang bisa hidup lagi sampai malam ini. Jadi mohon maaf ke warga Cianjur. PLN akan kerja keras maksimal tiga hari untuk kembali normal, mudah-mudahan bisa lebih cepat," kata Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat di Pendopo Cianjur.
Dengan demikian, beberapa titik masih dalam kondisi yang gelap karena minimnya penerangan. Sehingga berpotensi menambah jumlah korban jiwa
"Diduga masih ada wawrga yang hilang dan terperangkap ambruk sehingga kami menduga jumlah korban akan bertambah dalam hitungan waktu," ungkap Ridwan Kamil lagi
Sejauh ini sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Mayoritas korban merupakan anak-anak yang sedang dalam proses belajar mengajar di madrasah
0 Komentar